City baru saja berhasil melaju ke putaran keempat Piala FA 2021/22 setelah mengalahkan Swindon Town 1-4 dan terus menjaga perburuan tiket ke Wembley untuk raih trofi Piala FA ke-7 untuk klub. Sebuah perjuangan yang masih harus kita dukung dan berusaha wujudkan bersama.
Dan berbicara kiprah City di kompetisi tertua di Inggris ini, kita perlu untuk terus mengingat apa yang di-amin-i banyak orang sebagai trofi pembuka dekade -sepertinya dekadenya akan terus bertambah- kesuksesan tim.
Perjalanan Piala FA 2010/11 dalam The Story of pekan ini untuk Anda…
CITY+ | DAFTAR UNTUK AKSES KONTEN EKSKLUSIF
PUTARAN KETIGA YANG PENUH PERJUANGAN
Bertengger di posisi lima klasemen liga pada musim sebelumnya, City asuhan Roberto Mancini berbenah untuk musim berikutnya, termasuk dengan mendatangkan kekuatan baru dalam skuadnya.
Sebut saja nama David Silva, Mario Balotelli, Aleksandar Kolarov dan Yaya Toure.
Di liga, the Blues mengakhiri musim dengan berada di peringkat ketiga klasemen. Peningkatan dari musim sebelumnya yang berarti upaya keras tim berbuah hasil meski belum menjadi juara liga (yang akan dibayar tuntas musim berikutnya).
Tapi perjalanan tim di Piala FA musim tersebut terbukti menjadi perjuangan berat yang terbayar tuntas.
Memulai dari babak ketiga, City bertemu lawan kami di Final Piala FA 1969, terakhir kali kami menjadi juara dan memenangkan trofi Piala FA, sebuah kebetulan menarik lainnya.
Bertandang ke markas the Foxes terbukti tak mudah, kami harus tertinggal lebih dulu di menit ke-2 laga melalui Souleymane Bamba.
City merespon cepat dengan membalikkan keadaan melalui James Milner dan Carlos Tevez. Namun sayang di babak kedua, Andrew King membuat gol penyeimbang yang harus membuat kedua tim melakoni laga ulangan.
Di pertemuan kedua tak lalu menjadi mudah, namun Kolarov dkk mampu menang 4-2 untuk lolos ke babak berikutnya.
TANTANGAN BERAT TIM LEAGUE ONE
Notts County menghadang di babak berikutnya, dan seperti yang kita semua tahu justru tim dari kasta yang lebih rendah sering menjadi kejutan di turnamen ini, dan mereka hampir mengejutkan City.
City kembali harus berjuang keras setelah sempat dikejutkan tuan rumah, beruntung Edin Dzeko yang baru bergabung di bulan Januari mencatatkan namanya di papan skor pertama kali bagi City untuk menyamakan kedudukan.
Lain cerita pada laga di Stadion Etihad, City mengamuk dan melibas tim League One dengan skor 5-0 untuk melaju ke putaran kelima mengahadapi Aston Villa.
PUTARAN KELIMA YANG MULUS
Setelah melewati dua putaran sebelumnya yang cukup terjal dengan harus melakoni dua laga, di babak ini City mealngkah mulus dengan meraih kemenangan meyakinkan menjamu Aston Villa. Yaya Toure, Mario Balotelli, dan David Silva membuat City melangkah lebih jauh di turnamen dengan menghadapi Reading di perempat-final setelah mereka berhasilkan kalahkan Everton 0-1.
SEMATA WAYANG DARI MICAH
Entah memang keberuntungan kendang atau dukungan fans yang sangat berarti, City membuat rekor bagus di kandang pada Piala FA saat itu, selalu berhasil meraih kemenangan.
Itupun kembali terjadi di perempat-final ketika menjamu Raeading yang keras kepala. Pemain favorit dan dua klub saat ini Micah Richards adalah yang menjadi pembeda di pertandingan.
Gol semata wayangya berhasil mengirim ke Wembley dan menghadapi lawan sepkatakuler di semi-final. Ya, itu adalah derbi Manchester.
DERBI MANCHESTER
Tak terelakkan, sesuatu yang menurut banyak orang mungkin layak menjadi laga pemuncak dari setiap turnamen.
Kami harus menghadapi Man United pada bulan April 2011, semua pendukung City yang hadir nampak tegang.
Bukan tanpa alasan, di awal laga Dimitar Berbatov langsung mengancam gawang City dua kali, beruntung Joe Hart tampil gemilang untuk menggagalkan salah satu diantaranya.
SUBSCRIBE PODCAST RESMI MAN CITY
Memasuki babak kedua, sebuah kesalahan fatal dari umpan Michael Carrick yang terlalu lemah berhasil dimanfaatkan dengan maksimal oleh Yaya Toure (yang nantinya akan menjadi pahlawan di final!).
Merebut bola, Yaya dengan satu hentakan cepat meninggalkan Carrick dan Brown yang berusaha menghadang, lalu menyontek bola melewati sela kaki Edwin Van der Sar.
Gol semata wayang yang membawa City ke final untuk pertama kali sejak 1981.
TROFI YANG DINANTI
Melewati drama Derbi satu kota, City melangkah ke laga puncak untuk menghadapi Stoke City asuhan Tony Pulis.
The Potters sendiri tampil perkasa di semi-final dengan melumat habis Bolton 5-0. Sebuah penanda akan laga final yang akan sengit.
Setengah Wembley berwarna biru dan setengah lagi berwarna merah putih. Final yang ramai oleh dukungan supporter kedua tim yang melontarkan dukungan serta ejekan.
Dapat dikatakan penampilan Thoman Sorensen yang baiklah yang menunda gol-gol kemenangan City sejak awal laga.
Beberapa kesemapatan besar dari Yaya Toure, David Silva dan Carlos Tevez hanya menjadi ancaman bagi tim lawan.
Stoke lebih sring terkurung di laga tersebut, meski sesekali memberi ancaman ke gawang Joe Hart seperti lewat usaha Kenwyne Jones.
Namun, yang dinanti datang menuju 15 menit akhir pertandingan. Sebuah bola liar jatuh di kaki Yaya Toure yang akhirnya mampu melepas tembakan ke gawang dan terbukti menjadi satu-satunya gol dan merupakan penentu kemenangan.
Penantian gelar selama 35 tahun pun terbayarkan…
PERAYAAN KELILING KOTA
Sepekan lebih kemudian, perayaan dilakukan di hari terakhir Liga Primer musim 2010/11 dimana 100,000 orang menghadiri parade, melihat para pemain di atas bis atap terbuka berjalan dimulai dari City Centre menuju Stadion Etihad.
Albert Square, di luar Balai Kota Manchester, adalah salah satu tempat yang paling sibuk, dengan ribuan orang di sana untuk memberi hormat kepada sang juara, sementara hampir 40.000 menunggu di dalam stadion untuk pertunjukan kembang api, presentasi, dan putaran lari kehormatan.