Mimpi City untuk menyapu bersih trofi musim ini berakhir setelah kekalahan 1-2 kontra Wigan di babak perempat final pada Minggu (9/3).
Penalti Jordi Gomez pada medio babak pertama dan gol James Perch persis setelah babak kedua bergulir menjadi pembeda. Samir Nasri sempat memperkecil skor tapi Blues tak bisa mendapatkan gol kedua.
Manuel Pellegrini mengaku sangat kecewa dengan tempo permainan timnya pada babak pertama tapi mengaku hasil ini bisa menggugah semangat anak buahnya untuk menang di Barcelona dan mengejar Chelsea di puncak Barclays Premier League.
"Saya pikir kami punya dua laga berbeda dalam satu pertandingan sama - satu dari menit pertama hingga 46 setelah mereka mencetak gol kedua dan bagaimana kami bereaksi setelah itu," keluh Manuel.
"Minggu ini sebenarnya spesial setelah kami menjuarai Piala Liga dan laga-laga internasional tapi kami semua harus menanggung tanggung jawab atas hasil ini.
Kami telah memenangi satu trofi dan kini akan terus bermain di Liga Champion dan Premier League. Kami akan bertarung habis-habisan di dua ajang tersebut.
Kami harus mencoba menang di Barcelona dan meraih puncak liga dengan tiga laga simpanan kami."
Pelatih asal Chile tersebut melakukan enam perubahan dari tim yang bermain di final Piala Liga lawan Sunderland Minggu lalu tapi sang pelatih yakin sistem rotasi ini hal yang biasa ia kakujan di semua kompetisi, ketimbang dengan setengah mata melirik ke laga Liga Champion kontra Barcelona pada medio pekan.
"Saya tidak mencadangkan Kompany, Kolarov, atau Fernandinho di bangku cadangan karena Barcelona," ujarnya.
"Kami merotasi tim di cup competitions dan mereka yang bermain di laga-laga internasional pada hari Rabu, penting bagi mereka untuk istirahat. Sunderland juga memenangi empat atau lima laga secara beruntun, kami tahunpertandingan bajal sulit tapi tak seperti ini."
Pellegrini lalu mengakui bahwa City berada di posisi sukit untuk laga krusial di Nou Camp pada Rabu malam tapi ia tak menyangkalmkemungkinan timnya bisa memutar balik skor.
"Kami tertinggal 0-2 dari laga pertama tapi kami harus menunjukkan reaksi untuk laga berikut dan seterusnya."
Sementara itu, bos Wigan, Uwe Rosler, menikmati comeback ke klub yang mengidolainya sebagai pemain.
"Saya sangat bahagia bagi semua orang termasuk Ben Watson karena ia menjadi insentif besar bagi anak-anak hari ini
Pencapaian musim lalu memasukkan Wigan ke peta sepak bola tapi kami kini menindaklanjutinya secara brilian untuk mencapai semifinal
Pada suatu titik Anda tentu perlu nasib mujur dan saya pikir keadilan ditegakkan, gol Nasri disahkan walau Lescott berada dalam posisi offside dan mengganggu kiper kami."
Rosler pun mengaku bangga dengan reaksi yang ia dapat dari publik City.
"Penerimaan yang saya dapat di sini luar biasa," ucap Uwe dengan senyum.
"Saya berusaha menghormati mereka semua di sini dengan tidak merayakan ketika menang, saya tidak ingin memutus hubungan baik yang terjalin selama ini"