City menutup tahun 2015 dengan hasil imbang yang diraih dengan perjuangan keras melawan Leicester yang tengah menanjak.

Inilah empat hal yang bisa kita petik dari pertarungan di King Power Stadium tadi malam…

Membaiknya lini pertahanan


Pertemuan melawan Leicester menandai pertama kalinya the Blues mencatatkan clean sheet tanpa kehadiran sang kapten, tim asuhan Pellegrini itu gagal mencegah gawang Joe Hart dari kebobolan dalam 17 laga sebelumnya tanpa kehadiran Kompany!

Akhirnya rekor buruk itu berakhir – fakta positif lainnya adalah barisan pertahanan City mampu membuat tuan rumah gagal mencetak gol di kandang sendiri untuk kali pertama semenjak bulan Maret.

Otamendi

Bacary Sagna mengatakan kepada para wartawan bahwa Eliaquim Mangala ditakdirkan untuk mencapai hal-hal hebat dan penampilannya melawan Leicester membuktikan hal itu.

Performa tandang City


Enam laga tandang tanpa kemenangan bukanlah penampilan tim juara.

Hasil kacamata Selasa (29/12) malam menghentikan dua rentetan kekalahan tandang City. Tetapi harapan the Blues meraih gelar juara bisa tetap terjaga jika mereka mulai memetik angka saat bertanding jauh dari rumah.

Silva

Kesempatan itu datang hari Sabtu (02/01) ketika lawatan ke Watford.

Kinerja Sterling


Raheem Sterling memastikan bahwa fokus dunia kemarin malam bukanlah kepada model rambut barunya, tetapi penampilannya di lapangan.

Pergerakan serangan City yang terbaik datang dari pemain berusia 21 tahun tersebut, ia melepas empat tembakan – tiga diantaranya tepat sasaran. 

Raheem

Ia dipilih oleh Sky Sports sebagai man of the match dan diberikan nilai 9 dari total 10.

Sampai Sergio Aguero dan David Silva kembali ke kondisi puncak mereka, kemampuan Sterling dan Kevin De Bruyne akan sangat dibutuhkan City dalam menciptakan peluang.

Apakah itu harusnya tendangan penalti?


Salah satu momen kunci di laga tadi malam adalah ketika Sergio Aguero dijatuhkan di kotak terlarang oleh Gokhan Inler.

Insiden ini menjadi perbincangan setelah dalam tayangan ulang terlihat jelas pemain timnas Swiss tersebut membuat kontak dengan Aguero – tetapi wasit Craig Pawson tidak mengindahkan pelanggaran tersebut dan menyatakan bahwa sang striker ‘terlalu mudah jatuh’.

Sergio

Kun tampak sangat marah dan kecewa lalu melampiaskan pendapatnya kepada wasit keempat.

Pendapat media pun terbagi terkait insiden ini, kendati mayoritas berpendapat bahwa Aguero seharusnya dihadiahi tendangan penalti.

Bagaimana pendapat Anda Citizens Indonesia?