Setelah ditahan imbang 1-1 oleh Borussia Dortmund di waktu normal, dan berhasil memetik kemenangan lewat adu penalti.

Apa Yang Terjadi...

Dalam malam yang lembap di Shenzen, City mengakhiri minggu ini di  Cina dengan bermain imbang 1-1 melawan Borussia Dortmund, dimana City berhasil keluar sebagai pemenang lewat adu penalti dengan skor 7-6 dan Angus Gunn berhasil menahan 3 tendangan penalti.

“Semakin beresiko, semakin cantik“ kata Willy Caballero usai pertandingan dan ini adalah resiko yang didapat di periode pertama pertandingan dimana salah operan dan salah paham antar pemain di pertahanan City menjadi tidak terelakkan mengingat para pemain masih berusaha menerjemahkan ide dari sang pelatih baru.

City hampir saja unggul lebih dahulu di menit ke-9 ketika tembakan Fabian Delph yang memanfaatkan pergerakan memotong Jesus Navas masih melebar dari target.

Laga kemudian berjalan sedikit membosankan mengingat lembapnya udara, tetapi Kelechi Iheanacho menginspirasi di babak pertama, kerjasamanya dengan Delph dan Aleks Zinchenko begitu bagus dan ia tidak ragu menembak setiap ada peluang.

Sang striker Nigeria itu seharusnya bisa mencetak gol diujung babak pertama ketika ia sudah berhadapan langsung dengan kiper tetapi Buerki menyelamatkan Dortmund dengan sebuah blok yang brilian.

Sergio Aguero, Jason Denayer dan David Silva dimasukkan pada babak kedua dan City tampil lebih berbahaya.

Aguero akhirnya mencetak gol pertama pada malam ini – sebuah penyelesaian tap-in setelah menyelesaikan kerjasama dari Angelino, Silva dan Aleix Garcia.

Ketika City seperti akan memenangkan pertandingan, Pulisic menyamakan kedudukan di penghujung pertandingan.

Laga pun berlanjut ke babak penalti bahkan sudden death dimana Gunn menepis eksekusi dari Merino.

Momen kunci…

Tepuk tangan dari Pep Guardiola di pinggir lapangan menjelaskan segalanya.

Tidak berlebihan bahwa tujuan City adalah menyamai Barcelona dan Bayern Munich versi Pep yaitu mencetak gol untuk bersenang-senang.

Butuh waktu bagi pelatih baru untuk menerapkan sistem baru tetapi kerjasama empat pemain City sebelum mencetak gol menunjukkan permainan yang begitu spesial.

Hal yang paling menyenangkan adalah melihat peran Aleix Garcia dalam gol City – dimana ia memberikan umpan terobosan kepada Silva yang membelah pertahanan Dortmund, membuat David dan Kun leluasa membongkar pertahanan mereka.

Man of the Match…

Fabian Delph

Ia mungkin hanya bermain selama 45 menit tetapi Fabian Delph membuat kesan yang begitu mendalam.

Pemain asal Yorkshire itu menyatakan kekagumannya terhadap tim Barcelona dan Bayern asuhan Pep – jika ia bermain seperti ini pada musim 2016/17 nanti, sang gelandang bisa menjadi sosok sentral dalam revolusi City dibawah Guardiola.

Foto pertandingan

KAPTEN: Pep jelas sangat mengagumi sang gelandang Brasil

Bagaimana susunan tim…

Tim inti kedua yang diturunkan oleh Guardiola diisi lebih banyak pemain senior, Tiga bek tampil di belakang yaitu Adarabioyo, Kolarov dan Otamendi di tengah, sementara Clichy dan Navas ditugaskan di sayap.

Kedua tim membuat banyak pergantian di babak kedua antara lain Angus Gunn, Pablo Maffeo, Jason Denayer, Aleix Garcia, Yaya Toure, David Silva, Wilfried Bony dan Sergio Aguero ketika City kembali ke sistem empat bek sejajar – Nolito juga membuat penampilan pertamanya bagi City sebagai pemain pengganti.