‘CITY TILL I Die’...

Itulah kata yang terucap dari Rendrian Maharsya ketika ditanya satu kalimat yang menggambarkan kecintaannya pada Manchester City.

Pria yang akrab disapa Ode atau Rian ini merupakan salah satu fans City di Indonesia yang Man City Indonesia ajak berbincang untuk rangkaian seri Cerita Fans spesial di id.mancity.com menuju musim baru 2021/2022.

DOWNLOAD APLIKASI RESMI MAN CITY

Kemunculan para penggemar Manchester City di Indonesia memang dapat dikatakan tergolong ‘muda’ jika dibandingkan banyak penggemar lama klub Eropa lainnya, namun soal kecintaan itu tak perlu diragukan.

AWAL KECINTAAN

Rian, berawal dari kesukaannya pada grup band Inggris, Oasis – yang mana para pentolannya adalah penggemar sejati City – mengaku mulai sering menonton pertandingan City pada sekitar 2008.

“Saat itu ada Benjani Mwaruwari sebagai striker, lalu Shaun Wright-Phillips, di tengah ada Elano Blumer, dan beknya Richard Dunne.”

Namun jika ditarik mundur sedikit, pemicu rasa suka akan City bagi Rian adalah karakter permainan seorang Joey Barton, yang pernah membela City dari 2002-2007 dimana ia sempat menyaksikan sang pemain beraksi di akhir kontraknya bersama City.

“Tapi sebenarnya dulu awalnya karena suka dengan Joey Barton. Dia pemain dengan karakter keras namun pemimpin yang baik, karakter orang Inggris yang kental.” tegas Rian yang mengakui Barton sebagai pemain City idolanya hingga sekarang.

JOEY BARTON: Saat membela City pada 2007
JOEY BARTON: Saat membela City pada 2007

Melihat dominasi City dalam satu dekade terakhir, Rian berpendapat bahwa semua itu menimbulkan suka cita tersendiri sebagai fans.

“Ketika terjadi beberapa pergantian kepemilikan, masuknya Roberto Mancini, lalu generasi Yaya Toure, David Silva dan Sergio Aguero bergabung, rasa kebanggaan sebagai fans City semakin tinggi karena berhasil mendobrak status quo tim-tim seperti Liverpool, Arsenal dan United.”

POSE DENGAN TROFI: Rian saat mengunjungi museum di Inggris
POSE DENGAN TROFI: Rian saat mengunjungi museum di Inggris

KENEKATAN BERBUAH KENANGAN

Pria 34 tahun ini pun menceritakan satu koleksi favoritnya yang memiliki kenangan tersendiri, yang mengarahkan pada cerita hidup lain setelahnya.

“Koleksi paling berharga jersey juara 2012 City dengan tanda tangan Mancini dan beberapa pemain lain yang saya dapat ketika mereka berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia”

Karena merasa tidak cukup puas dengan hanya melihat pemain City beraksi di lapangan kala itu, ia pun mencari cara untuk bisa lebih dekat dengan para idolanya.

“Saat itu saya masuk ke hotel tempat Tim menginap, karena penjagaan yang ketat saya memakai kemeja untuk menutupi jersey City yang saya pakai.” Rian semangat bercerita.

“Saat itu saya bertemu beberapa rekan wartawan sehingga tidak terlalu dicurigai sebagai fans.”

“Dan saat Roberto Mancini dan beberapa pemain muncul, saya beruntung sekali bisa mendapat tanda tangan mereka dan sempat berfoto bersama.”

KOLEKSI: Jersey dengan tanda-tangan Roberto Mancini dan beberapa Bintang City lainnya.
KOLEKSI: Jersey dengan tanda-tangan Roberto Mancini dan beberapa Bintang City lainnya.

KELUARGA BARU DI MANCHESTER

Usahanya bertemu para bintang City di negara tetangga ternyata membentuk cerita lain bagi dirinya 7 tahun kemudian saat menjadi backpacker ke Inggris untuk menyaksikan pertandingan langsung Manchester City di Etihad.

Saat di Malaysia tersebut, ia sempat bertemu dengan sepasang suami istri dimana sang istri, Julia Thorburn adalah seorang Cityzens dari Manchester!

FOTO BERSAMA: Rian saat melakukan perjalanan di Manchester bersama Julia
FOTO BERSAMA: Rian saat melakukan perjalanan di Manchester bersama Julia

Bertukar kontak dan menjalin komunikasi yang baik, akhirnya di 2019, saat berpelesir ke Inggris Rian tinggal di rumah Julia bersama keluarganya di Manchester, yang ternyata punya cerita unik.

“Meski Julia adalah seorang fans Manchester City sejati namun suaminya adalah seorang penggemar Liverpool garis keras.” cerita Rian.

“Di rumah mereka ada ruangan di mana setengah penuh koleksi City dan setengah lagi penuh koleksi Liverpool.”

“Bisa bertemu dan mengenal keluarga Julia benar-benar suatu pengalaman luar biasa, selain karena kebaikan mereka juga cerita tentang bagaimana suami istri berbagi kecintaan akan klub yang berbeda dan sangat mereka cintai dengan cara yang luar biasa.”

LANGGANAN PODCAST MAN CITY

RUANG KOLEKSI: Ruangan milik keluarga Julia di mana setengah penuh koleksi City dan setengah lainnya koleksi Liverpool
RUANG KOLEKSI: Ruangan milik keluarga Julia di mana setengah penuh koleksi City dan setengah lainnya koleksi Liverpool

MOMEN TERBAIK

Dari perjalanannya ke Inggris itu pula Rian yang kini bekerja sebagai pegawai swasta di Jakarta menceritakan momen terbaik City versi dirinya.

“Momen 93:20 Aguero memang tak terbantahkan megahnya, namun yang tak terlupakan bagi saya adalah saat tahun 2019 itu, pertandingan menentukan melawan Leicester City dan sang kapten Vincent Kompany mencetak gol kemenangan yang spektakuler.”

“Saya beruntung mendapat kursi tepat di pinggir lapangan dan bisa menyaksikan pemain dari sangat dekat.”

“Suasana menonton langsung di Etihad sungguh luar biasa, apalagi di pertandingan penting seperti saat itu. Saya tak akan pernah melupakannya.”

Menanggapi perjalanan City di musim 2020/21 yang luar biasa, ia melihat Pep bersama City berhasil membuat kekurang menjadi kelebihan.

“Saat tidak ada striker murni yang terlalu tampil konsisten karena cedera dan lain hal, Pep justru mampu memanfaatkan para pemain tengahnya untuk bergerak lebih fluid dan bisa menciptakan banyak gol.”

“Saya rasa itu satu alasan penampilan apik tim musim ini, dan tentunya adalah pengaruh kedatangan Ruben Dias di lini belakang yang membangun pertahanan solid.” tegas Rian.

CITY+ | DAFTAR UNTUK AKSES KONTEN EKSKLUSIF

Saat berbicara harapan ke depan, Rian mengungkapkan apa yang pastinya dimimpikan semua fans City hingga saat ini.

“Trofi Liga Champions sih… apalagi? Kita sudah membuktikan dominasi di domestik, saya rasa itu mimpi bersama semua fans City saat ini.”

Kita semua menginginkan hal yang sama dan yakin serta percaya City akan bisa mencapainya… tak lama lagi.