Ipung Purwanto, nama yang mungkin tidak asing didengar bagi banyak fans City di Indonesia terutama mereka yang tergabung dalam Manchester City Supporters Club Indonesia (MCSCI).
Pria 38 tahun ini adalah mantan Presiden MCSCI periode 2016-2019, seringkali menjadi inisiator dalam berbagai aktifitas fans City di Indonesia termasuk terlibat dalam kegiatan klub di Indonesia seperti Trophy Tour dan lainnya.
Namun, dalam seri Cerita Fans pekan ini, kita tidak akan membahas soal kecintaannya pada Manchester City – yang pastinya tidak perlu diragukan lagi – namun tentang suatu hal baru yang ia buat untuk sesama fans City.
CITY CITY AMAT MUZEUM
Nyentrik dan nyeleneh, begitulah mungkin yang terlintas di kepala beberapa orang ketika mendengar nama City City Amat, namun kesan itu yang justru sengaja ingin ditampilkan.
“Awalnya nama itu muncul dari obrolan dan saling meledek ketika kita kumpul bareng, saat ada yang datang memakai atribut lengkap City kita malah meledeknya dengan bilang ‘City-City Amat loe!’,” Cerita Ipung.
Namun dari celetukan itu ide besar tercipta.
“Dari ledekan tersebut justru Saya berpikir ini sangat menarik dan bisa menjadi sesuatu,
Berawal dari media podcast, konten Instagram dan Youtube, yang dibuat Ipung bersama teman-temannya yang bertujuan memberi informasi dan hiburan tentang Manchester City, mereka lalu memutuskan membuat sebuah wadah kreaftifitas untuk teman teman Cityzens di seluruh Indonesia.
“Karena sejak awal Saya melihat banyak fans Manchester City Indonesia yang mempunyai kreatifitas dan karya yang layak untuk di pamerkan bahkan untuk di konsumsi teman teman Cityzens seluruh Indonesia.” Tegas pria yang mengidolakan ketajaman seorang Edin Dzeko ini.
Dari Jersey Langka Hingga Rumput Stadion Etihad
Sesuai namanya, C2A Muzeum memang memajang beberapa koleksi langka yang berhubungan dengan Manchester City mulai dari jersey retro, foto dengan tanda tangan Micah Richards, box set juara FA Cup 2011, jersey dengan tanda tangan Kevin de Bruyne hingga potongan rumput Etihad saat Man City Juara EPL tahun 2011/2012 saat kemenangan dramatis dari QPR.
Di sini juga terpampang beberapa poster desain yang merupakan karya beberapa Cityzens Indonesia.
Karena C2A Muzeum memang mendorong para fans City memajang karya kreatifnya, membeli karya kreatif teman disana atau bisa juga menjual karya-karya atau memajang barang-barang yang berhubungan dengan Manchester City.
“Misal, temen kita di Palu yang sempat mengalami musibah di tsunami, Ia ingin mengirimkan jersey Sergio Aguero yang sempat terbawa hanyut namun akhirnya berhasil ditemukan, ia menghubungi dan bilang ingin membingkai jersey tersebut dan mengirimkannya untuk dipajang di C2A Muzeum.”
“Kalau sudah datang pastinya akan kita pajang karena itu sesuatu yang punya arti bagi seorang fans dan cerita itu layak untuk dibagikan kepada semua orang.” lanjut Ipung yang juga mendirikan Bluemoon Café pada 2017.
Peresmian dari City City Amat Muzeum ini sendiri sudah dilakukan berbarengan dengan perayaan juara Liga Primer yang diadakan MCSCI dan Tecno Mobile Indonesia awal bulan lalu.
Sumbangan kepada Yatim Piatu dan juga pameran koleksi jersey dari para fans City menjadi bagian acara tersebut.
Ipung sendiri menegaskan bahwa siapapun boleh datang ke City City Amat Muzeum bagi mereka yang tinggal atau sedang berkunjung ke Jakarta dan tertarik semua hal tentang City.
City City Amat Muzeum menjadi sebuah inisiatif upaya bersama yang patut diapresiasi, menunjukkan kecintaan pada City sekaligus bisa merangkul, menjaga dan mengembangkan lagi komunitas penggemar Manchester City di Indonesia. Tambah semangat!